PONOROGO - Bangga Jadi Guru, Guru Pemimpin, Menggerakkan Indonesia. Begitulah kiranya Sekolah Guru Indonesia menggaungkan jargonnya. Salah satu bidang yang berada dalam naungan Dompet Dhuafa yang concern di bidang Pendidikan.
Khususnya pada ranah pembinaan SDM baik guru maupun kepala sekolah ini, mengadakan program Sekolah Guru Indonesia Master Teacher angkatan 46 (SMT 46) serentak di 4 wilayah di Indonesia, yakni di Kubu Raya (Kalimantan Barat), Sukabumi (Jawa Barat), Kendari (Sulawesi Tenggara) dan juga di Ponorogo (Jawa Timur).
Kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi, karakter, public speaking, serta menumbuhkan jiwa kepemimpinan guru Indonesia ini. Di wilayah Kabupaten Ponorogo secara resmi acara dibuka oleh Edy Supriyanto, M.Pd selaku Kepala Bidang Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Ponorogo, Kamis (6/10/2022) di Aula Kementerian Agama Kabupaten Ponorogo.
Dalam kesempatan itu, Edy Supriyanto, M.Pd memberikan apresiasi yang tinggi atas terselenggaranya acara ini. "Bahwa SMT 46 ini hadir di saat yang tepat sebagai inspirasi pembelajaran bagi guru-guru SD/MI di Ponorogo setelah hampir 2 tahun mengalami PJJ, " tutur Edy Supriyanto, M.Pd.
Baca juga:
LPPM Adakan Pelatihan Penilai AMDAL
|
Ungkapan senada disampaikan oleh H. Marjuni selaku Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kementerian Agama Kabupaten Ponorogo. "Menjadi guru adalah tugas mulia maka harus menggunakan waktu sebaik-baiknya untuk terus meningkatkan kompetensi mengajarnya, " pesan H. Marjuni.
Melalui acara ini, maka secara resmi 30 guru honorer tingkat SD/MI se-Ponorogo yang sebelumnya telah terjaring melalui seleksi administrasi, interview, dan micro teaching ini, selama 3 bulan ke depan, yakni Oktober hingga Desember, siap mengikuti semua materi pelatihan hingga nanti dinyatakan lulus program dan wisuda.
Baca juga:
ITS Perkuat Kerja Sama dengan DUT Tiongkok
|
Walaupun kondisi Ponorogo diguyur hujan deras siang itu, tak menyurutkan semangat para guru untuk tetap hadir dalam acara ini. "Karena sudah niat, maka jarak jauh dan hujan pun tak jadi masalah, " papar Ika, seorang guru dan menjadi salah satu peserta SMT 46 yang berasal dari MI di Kecamatan Sooko, Ponorogo.
Bahkan dengan menempuh waktu kurang lebih satu jam dan melalui jalan naik turun pegunungan, dia tetap hadir tepat waktu dan antusias dari jam 13.00 hingga 16.30 Wib. "Program SMT ini adalah wujud sumbangsih Dompet Dhuafa untuk Indonesia, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pembinaan terhadap guru-gurunya, yang nantinya akan berimbas langsung kepada murid-muridnya sebagai generasi penerus, " jelas Rijal Khafid selaku ketua Pengelola SMT 46 wilayah Ponorogo. (Muh Nurcholis)